Jumat, 18 Oktober 2013

INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR MAKALAH METODE PENGAJARAN


INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR
MAKALAH METODE PENGAJARAN

FT


DISUSUN OLEH:
            NAMA                                                       NIM
Ø M. HERU PURNOMO                                  5113122029
Ø M. MAULANA SYAHPUTRA                     5113122031
Ø WIKE SUSWITA                                          5113122046


PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIMED
TA: 2012-2013




Dengan kerendahan hati kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul METODE PENGAJARAN ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR. Dalam penyusunan makalah ini, banyak kendala dan hambatan yang kami hadapi, namun berkat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, akhirnya  kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan hormat kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Husni wardi Tanjung dan A. Hasan Saragih selaku dosen mata kuliah INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan itu, kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril dan materil.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.



Medan, 31 Agustus 2013
Penulis,


Kelompok 1


PENDAHULUAN
 Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern.
Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik (improvement oriented). Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan diantaranya  adalah kurikulum, guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran keberadaan  guru sangatlah urgen, karena guru yang menentukan, apakah tujuan  pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?
Hasil studi menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namum pembelajaran dan pemahaman siswa di tingkat dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah pada beberapa materi pelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran di tingkat sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah  cenderung text book oriented  dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran konsep cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar  siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis (Direktorat PLP, 2002)
Menurut pendapat oleh Peter Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut Pengalaman Belajar” Dia menyatakan (hasil penelitian) bahwa peserta didik yang hanya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran” dalam proses pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di sisi lain, dalam melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang menggunakan alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum seperti yang di harapkan.
Dampak lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering menonton gurunya mengajar dari pada memperhatikan  guru mengajar. Sehingga guru yang “lucu” apalagi memberi nilai “murah” akan menjadi favorit para siswa. Akankah hal seperti ini kita biarkan atau bahkan dipertahankan? Atau kita akan mendobrak dengan langkah baru? Apa yang kita lakukan dalam menyikapi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  itu akan menentukan siapa diri kita sebenarnya. Apakah kita termasuk penganut status quo atau menjadi agent of change? Guru yang ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik, memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan  yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim  PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan ) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.
Dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), menuntut adanya keanekaragaman atau variasi dalam pembelajaran yang mengarah pada pada PAKEM ( Pembelajaran Aktif,  Kreatif, Efektif, Menyenangkan).
Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Asep Herry Heriawan; 2003). Tidak setiap metode sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran tertentu. Karena itu, guru harus dapat memilih metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.


METODE PENGAJARAN

A.   Macam-Macam Metode Pengajaran

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.

Macam-Macam Metode pengajaran :

1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.       Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b.      Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :
a.       Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b.      Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.       Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a.       Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b.      Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c.       Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a.       Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b.      Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.


Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a.       Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b.      Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c.       Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.


10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.

12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya

14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.


METODE DEMONSTRASI DALAM BELAJAR

Metode demonstrasi belajar
Metode Demonstrasi

Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan” (Muhibbin Syah, 2000:22).
Sementara menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa “metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sebenarnya sudah lama dan sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah, tetapi ada sebagian para pendidik yang belum menggunakan bahkan mengetahui metode tersebut. Apa dan bagaimana metode demonstasi itu? Bahwa metode ini suatu metode yang mengajak siswa lebih aktif mengamati, dan lebih memahami suatu pelajaran, dan juga pelajaran akan lebih menarik, dijamin peserta didik akan lebih antusias dalam mengikuti pelajaran tersebut. Dengan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan menjadikan informasi yang masuk ke pikiran bawah sadar dapat memudahkan siswa memahaminya. Karena dalam kondisi siswa yang aktif dan rasa ingin tahu, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan mudah dimengerti.
Sebagian besar peserta didik akan mengalami kejenuhan apabila metode yang digunakan oleh seorang pendidik hanya itu-itu saja. Suatu misal metode yang digunakan adalah ceramah, metode ini akan membuat siswa lebih banyak pasif, yang akan menghambat pemahaman siswa tentang suatu pelajaran. Karena keaktifan (aktif disini dalam arti aktif mengikuti aturan) seorang peserta didik sangat berpengaruh terhadap daya serap dan pola pikir yang kritis.
Yang dimaksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada sisswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau siswa itu sendiri. Metode Demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran IPA, misalnya: Membuat suatu karya/ model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/ baling-baling/ pesawat kertas/ parasut.
Metode Demonstrasi sangatlah berpengaruh terhadap daya serap, dan minat siswa dalam belajar. Dikarenakan metode ini mempunyai banyak kelebihan atau kebaikan-kebaikan dalam pembelajaran, diantaranya adalah membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit dan menghindari verbalisme, memudahkan peserta didik memahami bahan pelajaran, proses pengajaran akan lebih menarik, merangsang peserta didik untuk lebih aktif  mengamati dan dapat mencobanya sendiri. Disamping kebaikan-kebaikan yang ada dalam metode demonstrasi, metode ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan/ kekurangan-kekurangan, diantaranya; memerlukan ketrampilan guru secara khusus, memerlukan waktu yang panjang, memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan, keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang hatrus dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan.

Tujuan Metode Demonstrasi
Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kelekurangan.

Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah : 
  1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
  2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. 
  3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. 
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

Kelebihan metode demonstrasi 
  1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya.
  2. Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
  3. Ekonmis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
  4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
  5. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak
  6. Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.


Kekurangan metode demonstrasi
  1. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.
  2. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
  3. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta didik.
  4. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas.
  5. Memerlukan banyak waktu sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
  6. Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
  7. Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran.
Keunggulan Metode Demonstrasi Menurut Elizar ( 1996 : 45 ), keunggulan dari metode demonstrasi adalah kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa mendapatkan langsung dari hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman langsung, siswa dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap penting, bila melihat hal-hal yang membuat keraguan, siswa dapat bertanya langsung pada guru. Sedangkan menurut M. Basyiruddin Usman ( 2002 : 46 ) menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan. Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 56 ) menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan- kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya. Dari ketiga pendapat di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan contoh konkretnya.
Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan metode eksperimen. Demonstrasi bisa dilakukan baik guru maupun peserta didik yang dianggap mampu melakukan demonstrasi. Demonstrasi tanpa diikuti eksperimen tidak mencapai hasil yang efektif. Dalam melakukan demonstrasi seorang demonstran menjelaskan apa yang akan didemonstrasikan, sehingga semua siswa dapat mengikuti jalannya demonstrasi dengan baik.
Metode eksperimen adalah metode yang siswanya mencoba mempraktekkan suatu proses tersebut, setelah melihat/mengamati apa yang telah didemonstrasikan oleh seorang demonstran. Dalam pelaksanaannya metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan. Artinya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan metode eksperimren dan penjelasan secara lisan.
Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
·         Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
·         Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
·         Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
·         Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
·         Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di demonstrasikan.

Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

Pelaksanaan Metode Demonstrasi
Ada berbagai metode pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, permainan dan sebagainya. Salah satu metode yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan kreatif adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk membantu siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya?
Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang atau demonstrator (orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu tentang suatu proses (J.J. Hasibuan; 2006). Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, cara mencangkok, cara okulasi, dan sebagainya.
Batas-Batas Kemungkinan Metode Demonstrasi
Demonstrasi menjadi tidak efektif bila: benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan ditempat yang sebenarnya.

Metode Demonstrasi yang Efektif
Agar metode demonstrasi dapat menjadi PAKEM, maka guru harus: (1) merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4) menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

Penutup
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, diharapkan guru dapat melaksanakan metode demonstrasi dalam pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.


DAFTAR PUSTAKA:

Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar  Siswa. Skripsi. Medan : FT. UNIMED.
Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.
Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
http://desyandri.wordpress.com